.

10/20/2009

Seni Memengaruhi Orang dengan Tawa

Diposting oleh JAKDES DISTRO CLOTHING |



Ada banyak cara memengaruhi seseorang. Dale Carnegie, penulis buku klasik How to Win Friends and Influence People (1936), merumuskan 30 cara atau teknik untuk menjadi pribadi yang disukai, rekan kerja yang menyenangkan, dan pemimpin yang efektif.

Ke-30 teknik human relations-nya Dale Carnegie bisa dibedakan dalam tiga kategori. Kategori pertama untuk mendapatkan teman, yang memuat 9 cara agar mudah disenangi orang lain. Mulai dari anjuran menghindari kebiasaan menyalahkan, mengomeli, dan mengkritik; berikan penghargaan kepada orang lain; beri dorongan untuk maju; berikan perhatian yang tulus ikhlas; tersenyumlah; sebutkan nama lawan bicara; jadilah pendengar yang baik; bicarakan hal yang diminati orang lain; sampai buatlah orang merasa sebagai very important person (VIP).

Kategori kedua untuk mendapatkan kerjasama antusias dari rekan kerja, berisi 12 cara. Mulai dari anjuran untuk menghindari debat kusir; hormatilah pendapat orang lain; kalau salah akui dengan simpatik; mulailah dengan ramah; upayakan respons ya, ya, dan ya; biarkan orang lain berbicara lebih banyak; buat orang merasa bahwa itu idenya; cobalah melihat dari sudut pandang orang lain; tunjukkan simpati para ide orang lain; himbau dengan motivasi agung dan mulia; dramatisir ide-ide Anda; sampai berilah tantangan untuk maju.

Dan kategori ketiga, berisi 9 cara menjalankan peran sebagai pemimpin yang menghargai manusia. Mulai dengan penghargaan yang jujur; beritahu kesalahan orang secara tidak langsung; akui kesalahan sendiri sebelum mengkritik oang; ajukan pertanyaan sebagai ganti perintah langsung; selamatkan muka orang; pujilah kemajuan sekecil apapun; beri reputasi tinggi untuk dicapai; buatlah kesalahan nampak mudah diperbaiki; sampai buatlah orang lain senang melaksanakan ide Anda.

Selama kurang lebih 8 tahun (1990-1998), saya mengajarkan teknik-teknik Dale Carnegie tersebut kepada banyak orang. Dan sebagian besar teknik itu terbukti efektif, meski ada saja pihak yang menganggap pendekatan yang demikian sifatnya manipulatif.

Belakangan, ketika saya membaca soal-soal mengenai manfaat tertawa, saya tiba-tiba menyadari bahwa sebenarnya cara yang paling jitu dan paling efektif untuk memengaruhi orang lain adalah dengan membuatnya tertawa bersama kita. Membuat orang tertawa bersama Anda, itulah cara paling jitu untuk masuk ke dalam hati dan memengaruhi siapapun yang ingin Anda pengaruhi.

Seorang anak yang bisa membuat orangtuanya tertawa, akan mudah meminta dibelikan sesuatu. Seorang wiraniaga yang mudah membuat prospeknya tertawa akan bisa menawarkan produknya. Seorang pengajar sekolah yang bisa membuat muridnya sering tertawa akan disukai pelajarannya. Seorang lelaki yang mudah membuat perempuan tertawa akan lebih disukai dan dirindukan. Seorang perempuan yang mudah membuat lelaki tertawa, akan dimudahkan mendapat apapun yang ia inginkan. Seorang atasan yang membuat tertawa bawahannya akan dianggap ramah dan menyenangkan. Seorang bawahan yang pandai membuat atasannya tertawa, akan sering diingat dan dipromosikan (kalau kerjanya beres, tentu). Singkatnya, kemampuan untuk membuat orang lain tertawa bersama kita, dapat menjadi suatu keunggulan kompetitif dalam karier dan kehidupan.

Buku ini membantu Anda, pembaca, untuk mengembangkan kemampuan melahirkan tawa-ria di manapun Anda berada. Tidak kurang dari 150 fakta, data, dan hasil penelitian para ahli yang dimuat dalam buku ini. Semuanya menunjukkan betapa besarnya manfaat tawa dalam karier dan kehidupan seseorang. Dampaknya bagi kesehatan, sungguh amat luar biasa. Namun dampaknya bagi kesehatan hubungan antara manusia tak kalah dahsyat.

Bukan itu saja, buku ini juga memuat lebih dari 150 cerita lucu yang bisa Anda pilih untuk Anda manfaatkan dalam meningkatkan kecerdasan humor Anda. Banyaknya pilihan akan menolong Anda menemukan yang cocok bin sesuai dengan kepribadian Anda yang unik. Dengan kata lain, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk nampak lucu sehingga malah bisa jadi aneh. Anda hanya perlu memanfaatkan cerita-cerita yang pas di hati, tidak melenceng dari kecenderungan pribadi Anda sendiri.

Jadi, jika Anda ingin memengaruhi seseorang, mulailah dengan memikirkan bagaimana membuatnya tertawa SEBELUM Anda melakukan hal lainnya. Hafalkanlah sejumlah fakta positif mengenai manfaat tawa dan siapkanlah sejumlah cerita lucu untuk MEMULAI percakapan. Lalu perhatikan apa yang terjadi. Itulah cara pertama.

Cara kedua, buatlah orang yang ingin Anda pengaruhi tertawa KETIKA sedang berinteraksi dengan Anda. Manfaatkan beberapa cerita lucu untuk memplesetkan pikirannya yang terlalu serius, sehingga tercipta suasana yang lebih santai untuk berkomunikasi secara efektif. Lalu perhatikan apa yang terjadi untuk menentukan langkah berikutnya.

Cara ketiga, pikirkanlah untuk memanfaatkan sejumlah cerita lucu di AKHIR pembicaraan Anda, yakni menjelang pengambilan keputusan tertentu. Orang yang tertawa akan lebih mudah membuat keputusan dibanding orang yang merasa tegang. Coba dan perhatikan apa yang terjadi dengan cara ini.

Secara lebih luas, buku ini akan berguna bagi orangtua maupun anak-anak yang ingin meningkatkan jumlah tawa di rumah; bagi atasan maupun bawahan yang ingin membuat kantornya lebih dimeriahkan oleh tawa; bagi para pengajar dan trainer yang ingin kelasnya lebih hidup dan mengesankan; bagi orang-orang yang sering merasa stress agar menjadi lebih rileks untuk beberapa waktu; dan bagi siapa saja yang sadar bahwa karier dan kehidupannya pasti akan menjadi jauh lebih menarik dan menyenangkan kalau ia bisa tertawa dan melahirkan lebih banyak tawa di lingkungannya.

Sangat dianjurkan untuk membawa buku ini kemanapun Anda pergi, sehingga bisa selalu Anda intip lagi sejenak menjelang ketemu klien; sebelum ketemu atasan atau bawahan; waktu akan ketemu suami atau istri atau pacar; serta ketemu orang yang ingin Anda pengaruhi dengan gagasan, produk, tawaran, proposal, nasihat tertentu.

Akhirnya, ingatlah bahwa buku ini ditulis dengan asumsi utama: tertawa akan membuka pintu logika (pikiran), membentangkan pintu emosi (perasaan), dan menerobos pintu imajinasi (kemauan) orang lain untuk siap menerima pengaruh Anda. Buatlah ia tertawa, dan pengaruhilah dia untuk hal yang baik dan positif.

Salam huahahahahaha,

Sumber : Andrias Harefa

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe